Fhandy Pandey adalah seorang ahli di bidang energi dan keberlanjutan dengan latar belakang pendidikan dalam Teknik Panas Bumi dan Ketahanan Energi. Ia memiliki keahlian mendalam dalam energi terbarukan, mitigasi perubahan iklim, serta pengelolaan emisi gas rumah kaca (GHG), menjadikannya salah satu profesional yang berkontribusi signifikan pada agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia.

Sebagai dosen di Politeknik Negeri Ambon, di bawah naungan Kemendiktisaintek, Fhandy mengintegrasikan prinsip sustainable development ke dalam kurikulum dan penelitian akademik. Ia aktif mempromosikan solusi energi bersih dan pengelolaan karbon melalui kolaborasi dengan sektor industri, pemerintah, dan masyarakat, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur.

Pengalaman profesionalnya mencakup keterlibatan dalam verifikasi emisi gas rumah kaca (GHG) di bawah skema PTBAE-PU (Nilai Ekonomi Karbon), khususnya di sektor pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Dalam peran ini, ia membantu memastikan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan karbon yang sejalan dengan target Net-Zero Emissions. Kompetensinya mencakup penyusunan laporan keberlanjutan (ESG reporting) untuk berbagai sektor, termasuk industri kelapa sawit, energi, dan transportasi.

Fhandy juga memiliki visi untuk mendorong adopsi Sustainable Development Goals (SDGs) melalui implementasi strategi dekarbonisasi di sektor energi dan penguatan komitmen industri terhadap tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan (ESG). Ia meyakini bahwa kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemerintah adalah kunci dalam menciptakan solusi inovatif untuk tantangan global seperti perubahan iklim dan transisi energi.

Dengan integritas, kompetensi, dan dedikasi tinggi terhadap keberlanjutan, Fhandy terus mengembangkan kapasitasnya melalui penelitian dan pelatihan untuk memajukan sektor energi yang berkelanjutan di Indonesia. Karya dan kontribusinya tidak hanya mendukung upaya pengurangan dampak lingkungan tetapi juga memperkuat daya saing nasional dalam transisi menuju ekonomi hijau.